Jumat, 27 Desember 2013

Lupa tanggal dan bulannya itu d tahun ini 2013, hari jumat saya dan teman saya dela alfian yang akrab di sapa om dedel, berencana akan mendaki gunung Merbabu, ya sumpek di jogja ujar ku ke dedel, ayo kita kemana gitu del, ada beberapa wacana diataranya ke semarang camping di ungaran, ke malang mendaki semeru atau ke merbabu karena dedel ini punya segudang wacana untuk hangout  hahahahha, dan setelah beberapa pertimbangan diantara kegalauan kami berdua pokoknya weekend ini harus keluar dari jogja, akhirnya diputuskan untuk mendaki merbabu.  Dan kami pun segera packing perlengkapan mendaki, dan ternyata dedel mengajak beberapa temannya dari komunitas pecinta alam asal Blora Jawa Tengah, yaitu MAPADUT “ Mahasiswa Pencinta Alam dan Dangdut” dengan jargon AKU NGENE MERGO KOWE , entah apalah itu tapi terdengar sangat asik da lucu.. hahahaha, ada afri, pepeng dan pitro, dedel ini salah satu pentolan dari MAPADUT, karena memang dia pendaki yang sudah malang melintang didunia persilatan. Malam itu kami berangkat menuju basecamp selo merbabu, tiba sekitar pukul 24.00 WIB, lalu istirahat tidur karna pendakian akan kami lakukan besok pagi. 


Pintu gerbang jalur pendakian selo merbabu  pukul 08.00 WIB

Perjalanan kami mulai pagi itu, menggendong  carrier seperti menggendong batu, beratnya minta tolong x_x hahahahaha, ayoo jalaaaaan… langkah demi langkah kita tapaki menghirup udara segar khas aroma pegunungan serasa membuang energy energy negative dalam tubuh, pemandangan pemandangan indah, yaahh inilah tanah Indonesia yang indah.  Pos 1 pos 2 sudah terlawati, perjalanan akhirnya akan tiba di pos 3 batu tulis, hari udah sore mungkin sekitar pukul 14.30an karena saya tak memperhatikan jam dan tak punya jam tangan, dari batu tulis kita akan naik menuju savana 1, langkah sudah semakin lelah di jalur pendakian selo ini tanjakan dari batu tulis menuju savanna 1 ini yang paling berat menurut saya, bebatuan kecil dan besar kita lewati dengan hati hati karena tanjakan ini cukup terjal, dengan bebab carrier yang lumayan berat dalam hati berkata “ rasanya ingin aku buang ini carrier, beraaaaaat maaaak” tapi masih ada semangat yang menopang pundak untuk terus memikul carrier dan terus berjalan sampai tujuan.  hahahaha, aku tak membayangkan gimana dedel yang membawa carrier 100L full pack mungkin beratnya minta maaf, dia kuat sekali tubuh tinggi panjang dengan sandal swalo jepit yang katanya anti slip, hahahaha.


Tanjakan dari batu tulis menuju savanna 1

Perjalanan lanjut, sampai di savanna 1 kami beristirahat sejenak melihat keindahan savanna 1 yang begitu indah, sejenak melepas lelah, minum dan merokok bebrapa menit dan lanjut berjalan lagi, sampai akhirnya sebelum gelap kita tiba di area jemblongan dedel menyebutnya, jemblongan ini adalah area untuk ngecamp terletak setelah savanna 2 ada juga yang menyebut area ini dengan sebutan savanna 3, tiba di jambangan tenda sudah berdiri, karena afri dan pepeng sudah tiba duluan. Dedel siap siap untuk memasak karena memang suadah lapar tinggkat provinsi, menyedu kopi sambil menunggu makanan masak, dan setelah itu tepaaaaaaar. Selamat tidur dan sampai jumpa lagi besok.
Kukuruyuuuuuk, bunyi ayam jago, eeh mungkin saya hanya berhalusinasi mana ada ayam berkokok di gunung.. wakakakaka, pagi pun tiba, pagi pun tiba cerah, segar, dan sakit perut, saya harus mencari lokasi yang steril untuk panggilan alam ini, hahahaha… kopi dan sarapan pagi bersama MAPADUT canda tawa akrab, hahahhha anak anak MAPADUT sangat bersahabat, terlihat afri, pepang dan pitro siap siap untk packing, meraka memang hanya sampai disni menikuti perjalanan ini karena meraka sudah pernah muncak, dan ada bebrapa kegiatan lagi di jogja yang mengharuskan meraka pulang pagi itu.



Foto Bersama MAPADUT 

Afri, pepeng dan pitro sudah berjalan pulang, sementara saya dan dedel bersiap untuk summit, semua yang diperlukan untuk summit sudah siap dibawa kami pun brjalan menuju puncak kenteng songo, perjalanan dari jemblongan menuju puncak ini sekitar 30 menit kita berjalan pelan sambil menikmati kopi yang kita bawa, terlihat banyak sekali pendaki pendaki lain yang berbarengan menuju puncak, saling sapa, kenalan tapi lupa nama mereka karna terlalu banyak. Dan kita pun sampai dipuncak kenteng songo, alhamdulilah puncak, dalam hati saya berkata, ya berjalan keliling di area puncak melihat alam dari ketinggian 3142 Mdpl, ambil posisi dan foto foto.


Ini Om Dedel 


Ini oel 

Setelah dari puncak kenteng songo kita lanjut lagi ke puncak triangulasi yang jarak tempuhnya Cuma 3 menit, heheheh, disana kita juga ketemu ade juga teman kita dari jogja yang membawa teman temannya, duduk bebrapa menit di puncak triangulasi dan bersiap untuk turun.


Foto bersama ade (tengah) di puncak Triangulasi merbabu

Kita turun langsung menuju jemblongan, berkemas untuk pindah camp ke savanna 1 yang memang sudah kita rencanakan untuk menginap satu malam lagi di gunung  merbabu, packing selesai kita berjalan turun menuju savanna 1, tiba disavana 1 masih ada dua tenda yang masih berdiri, “kita punya teman del ngecamp di savanna” aku berkata pada dedel, iya pakle dedel menjawab.
Kita pun bangun tenda, di posisi yang mantaaaap, dengan view yang bagus, jelas terlihat dari depan tendah gagah berdiri gunung merapi. Sungguh luar biasa merapi itu. 


View Merapi dari savanna 1 Merbabu

Tenda selesai dibangun kita pun bersiap untuk masak, dan ternyata pendaki lai yang seblumnya suah camp di savanna 1 itu packing dan bersiap untuk pulang, lalu saya berkata “ del, resmi Cuma kita berdua yang ada disni” hahahahhaa, kita buat malam ini jadi malam paling romantis del, kau masak aku cari kayu untuk buat api unggun, siapp laksana kan, kita pun bergegas dengan tugas masing, dedel sibuk masak katanya dia mau buat menu special untuk dinner kita ini, aku pun cari kayu yang banyak buat api unggun, waku berlalu kayu untuk api unggun sudah tersedia dan menunggun sedikit gelap baru mau di nyalain, makanan pun hampir selesai dimasak, hari mulai gelap saya mulai menghidupkan api unggun, dan tak lama kemudian kita bersiap siap untuk makan, byuuuuuuuuuuuur hujan badai pun tiba, gagal dinner kita del, masuk ke tenda makan ditenda dan saya baru tau kalau dedel itu koki handal masakannya enak sekali,  kemudian tidur.


Lagi Baca Doa Makan.... Amiiiiiinnn 

Hujan sampai subuh dengan badai badainya, tenda bocor, tapi kita diselamatkan oleh matras kiki yang bisa menahan genangan air dalam tenda.  Pagi pun tiba kita bersiap untuk pulang, packing selesai kita pun berjalan turun, dedel berjalan sangat cepat dengan sandal jepit anti slipnya itu mau tak mau saya mengimbangi dengan ngos ngosan , hanya berhenti di batu tulis dan pos 1 saja, kurang dari 2 jam kita sudah sampai di basecamp selo, lalu bersiap balik ke jogja diperjalanan balik kejogja kita mampir di ketep, di ketep itu terlihat jelas pemandangan gunung merapi dan merbabu, saya berkata del, kamrin kita jalan kesitu, sambil menunjuk ke arah gunung merbabu, tinggi juga ya, kalo dipikir pikir ngapain kita jalan sejauh dan setinggi itu, kurang kerjaan kita del?? Hahahahha, jawabannya adalah untuk menikamti indahnya alam di INDONESIA ini kita tak perduli sejauh mana kaki kita melangkah, dan setinggi apa mata kita melihat, dan salah satu bentuk cinta tanah air itu adalah dengan menjelajah.
Terimakasih MAPADUT, kalian mau menemani langkah  saya menuju merbabu.  (Leo Chandra) 

2 komentar:

Goresanku mengatakan...

nice story,. ralat sedikit,. bukan jambangan itu tapi jemblongan,.

Unknown mengatakan...

wahahaha, siaaappp di ganti kapten...