Bagi seseorang yang mempunyai hoby berkegiatan di alam bebas, sebaiknya
mengerti akan resiko yang mungkin akan di timbulkan,terutama dalam
pendakian gunung. Karakter ketinggian gunung yang variativ membuat suhu
di gunung menentukan karakter suhu tubuh seseorang. Salah satu penyakit
yang sering menyerang para pendaki adalah Hipotermia. Salah dalam
penanganan akan berakibat fatal bahkan beresiko pada kematian. Pendaki
gunung dan Hipotermia merupakan sebuah hubungan yang sangat terkait
dalam pendakian.
Jika kondisi tubuh terlalu lama kedinginan, khususnya dalam cuaca
berangin dan hujan, dapat menyebabkan mekanisme pemanasan tubuh
terganggu sehingga menyebabkan penyakit kronis. Hipotermia adalah suatu
keadaan dimana tubuh merasa sangat kedinginan. Setelah panas dipermukaan
tubuh hilang maka akan terjadi pendinginan pada jaringan dalam dan
organ tubuh. Kedinginan yang terlalu lama dapat menyebabkan tubuh beku,
pembuluh darah dapat mengerut dan memutus aliran darah ke telinga,
hidung, jari dan kaki. Dalam kondisi yang parah mungkin korban menderita
pembekuan dan perlu diamputasi.
Udara dingin yang basah disertai angin yang bertiup kencang, seringkali
dijumpai para pendaki ketika melakukan pendakian gunung. Tidak jarang
badai dan hujan lebat menyertai hawa dingin. Malam yang cerah seringkali
membuat udara semakin dingin dan berembun. Di puncak musim kemarau
justru di sekitar puncak gunung seringkali muncul kristal-kristal es
yang menempel pada daun-daunan dan bunga edelweis. Pakaian yang basah,
kaos kaki yang basah semakin menambah dinginnya badan. Keadaan akan
semakin parah bila pendaki tidak memperhatikan makanan sehingga tubuh
tidak memperoleh ernergi untuk memanaskan badan. Dinginnya udara
seringkali membuat perut kembung sehingga enggan untuk makan, kecuali
memang kehabisan makanan. Gejala -gejala kedinginan biasanya Pendaki
akan menggigil kedinginan, gigi gemeretakan, merasa sangat letih dan
mengantuk yang sangat luar biasa. Selanjutnya pandangan mulai menjadi
kabur, kesigapan mental dan fisik menjadi lamban.
Gejala kedinginan yang lebih parah akan membuat gerakan tubuh menjadi
tidak terkoordinasi, berjalan sempoyongan dan tersandung-sandung.
Pikiran menjadi kacau, bingung, dan pembicaraannya mulai ngacau. Kulit
tubuh terasa sangat dingin bila disentuh, nafas menjadi pendek dan
lamban. Denyut nadi pun menjadi lamban, seringkali menjadi kram bahkan
akhirnya pingsan. Untuk membantu penderita sebaiknya jangan cepat-cepat
menghangatkan korban dengan botol berisikan air panas atau membaringkan
di dekat api atau pemanas. Jangang menggosok-gosok tubuh penderita. Jika
korban pingsan, baringkan dia dalam posisi miring. Periksa saluran
pernafasan, pernafasan dan denyut nadi. Mulailah pernafasan buatan dari
mulut dan menekan dada.
Cara Penanganan :
1. Pindahkan ke tempat kering yang teduh. Ganti pakaian basah dengan
pakaian kering yang hangat, selimuti untuk mencegah kedinginan. Jika
tersedia, gunakan bahan tahan angin, seperti alumunium foil atau plastik
untuk perlindungan lebih lanjut.
2. Panas tubuh dari orang lain juga bagus untuk diberikan, suruh
seseorang melepas pakaian, dan berbagi pakai selimut dengan si korban.
Jika penderita sadar, berikan minuman hangat jangan memberikan minuman
alkohol. Segeralah cari bantuan medis.
3. Seperti halnya terlalu kepanasan, anak muda dan orang tua
merupakan sasaran paling banyak. Alasannya, tubuh kurang efisien dalam
mengatur temperatur tubuh. Namun, orang dewasa yang fitpun, dapat
kedinginan jika terlalu lama berada di air dingin, udara dingin atau di
cuaca dingin tanpa pelindung. Selain itu minuman beralkohol dan
narkotika juga mengurangi mekanisme pemanasan tubuh. Untuk menghadapi
bahaya kedinginan bawalah beberapa lapis pakaian kering. Siapkan mantel
hujan, jaket tebal, dan kantung tidur. Masukkan pakaian kedalam kantong
plastik sebelum dimasukkan ke dalam tas.
4. Gunakan cover pelindung air untuk membungkus tas. Bawalah bekal
makanan yang cukup, ada baiknya membawa bekal lebih guna menghapi
tertundanya perjalanan karena cuaca atau harus beristirahat karena
sakit. Pelajari jalur yang akan ditempuh sebelum melakukan pendakian,
hal ini bisa ditanyakan ke petugas pos penjagaan. Rencanakan dan pilih
tempat yang akan digunakanan untuk beristirahat, berlindung, memasak,
dan mendirikan tenda.
Pilihlah pendakian pada musim kemarau, karena pada musim penghujan curah
hujannya tinggi sering ada badai dan tanah longsor, di musim kemaraupun
di gunung sering turun hujan namun tidak sebanyak dan sesering di musim
hujan. Musim kemarau yang cerah suhu di gunung sangat dingin sekali
bisa minus dibawah nol, dibeberapa gunung misal gunung Lawu sering
muncul kristal-kristal es. Bila cuaca sangat buruk dan sudah tidak
sanggup menghadapi udara yang semakin dingin sebaiknya tidak melanjutkan
pendakian, karena bisa berakibat sangat fatal. Dalam menembus cuaca
yang sangat dingin harus berusaha mengatasi rasa lapar, kelelahan dan
mengantuk. Beristirahatlah sebentar saja bila terlalu lama badan justru
akan semakin dingin dan semakin mengantuk, dengan berjalan badan
biasanya menjadi hangat bahkan berkeringat. Termos kecil berisi kopi
hangat sangat praktis untuk membantu mengatasi rasa dingin dan
mengantuk. Sepatu bot dengan kaos kaki yang tebal dan kering sangat
membantu. Sebaliknya sepatu basah, kaos kaki basah, dan sendal, dapat
membuat kaki serasa beku.
Beristirahat di antara hempasan angin dingin dan tebalnya kabut, justru
semakin membuat badan menjadi menggigil, untuk itu carilah batu besar
atau celah-celah batu untuk berlindung dari hempasan angin dingin. Bila
ingin istirahat tunggulah sampai kabut menghilang, karena beristirahat
di tengah kabut membuat pakaian basah dan berembun, sehingga semakin
menyiksa badan. Kaos tangan, kerudung kepala, kaos kaki, jaket tebal
bisa membantu mengatasi rasa dingin. Bila memungkinkan dan tidak
membahayakan lingkungan bisa membuat api unggun untuk menghangatkan
badan dan beristirahat. Ketika hendak mendirikan tenda carilah tempat
yang terlindung dari hempasan angin, dan usahakan tempat yang kering. Di
tempat yang basah dan lembab embun dan kabut mudah terbentuk sehingga
pakaian dan peralatan kita menjadi basah, berembun dan dingin. Bila
ingin minum obat minumlah pada waktu istirahat mau tidur jangan minum
obat pada saat melakukan perjalanan sangat berbahaya. Beberapa jenis
obat bisa membuat kita menjadi mengantuk atau tenggorokan kering.
Sumber : http://mapala-umri.blogspot.com/2013/02/tips-mengatasi-hipotermia-pada-saat.html
0 komentar:
Posting Komentar